Yogyakarta vs Bhayangkara FC dalam Final Liga 2 2024-2025 Dihentikan Karena Hujan Deras

Pada hari Rabu, 26 Februari 2025, pertandingan final Liga 2 antara PSIM Yogyakarta dan Bhayangkara FC yang digelar di Stadion Manahan, Solo, dihentikan sementara akibat hujan deras. Sebelumnya, pertandingan berjalan lancar, dan PSIM Yogyakarta sempat unggul 1-0 berkat gol cepat Rafael Rafinha pada menit ke-9 melalui tendangan bebas yang menawan. Gol ini memberikan semangat kepada para pendukung tuan rumah yang menyaksikan langsung pertandingan tersebut.

Yogyakarta vs Bhayangkara FC

Hujan Deras Mengganggu Kelancaran Laga

Namun, setelah gol tersebut, pertandingan berlangsung cukup normal hingga penghujung babak pertama. Akan tetapi, cuaca mulai berubah ketika awan gelap mulai menggantung di atas stadion, dan hujan deras mulai mengguyur lapangan. Meskipun begitu, PSIM Yogyakarta tetap mempertahankan keunggulan 1-0 hingga babak pertama berakhir.

Selama masa istirahat, hujan semakin deras dan menyebabkan lapangan Stadion Manahan mulai tergenang air. Oleh karena itu, kondisi ini membuat permainan menjadi terganggu, dan meskipun ada upaya untuk melanjutkan pertandingan setelah istirahat, genangan air yang cukup tinggi membuat aliran bola menjadi sangat terhambat.

Pertandingan Dihentikan: Keputusan Wasit dan Penundaan 30 Menit

Setelah pertandingan dimulai kembali di babak kedua, hanya berjalan selama 2 menit 19 detik sebelum wasit memutuskan untuk menghentikan pertandingan. Hal ini dilakukan mengingat kondisi lapangan yang tidak memungkinkan untuk melanjutkan pertandingan dengan aliran bola yang buruk. Para pemain segera menuju ruang ganti sesuai instruksi wasit.

Panitia pelaksana pertandingan kemudian mengumumkan melalui pengeras suara bahwa pertandingan akan ditunda selama 30 menit akibat kondisi cuaca yang buruk. Keputusan ini diambil demi menjaga keselamatan pemain dan memastikan pertandingan dapat dilanjutkan dalam kondisi yang lebih baik.

Faktor Cuaca dalam Sepak Bola: Mengapa Hujan Bisa Menghentikan Laga?

Di sisi lain, hujan deras yang terjadi di Stadion Manahan bukanlah hal yang jarang dalam sepak bola. Cuaca ekstrem, seperti hujan deras atau badai, dapat mengganggu kelancaran pertandingan. Hujan dapat membuat lapangan menjadi licin dan penuh genangan air, yang menyebabkan bola sulit dikendalikan. Selain itu, lapangan yang tergenang air berisiko menyebabkan cedera bagi pemain. Oleh karena itu, wasit dan panitia pelaksana pertandingan memiliki wewenang untuk menghentikan laga jika kondisi lapangan tidak aman.

Keputusan yang Tepat demi Keamanan Pemain

Dengan demikian, keputusan untuk menunda pertandingan Liga 2 ini menunjukkan bahwa keselamatan pemain adalah prioritas utama. Ketika lapangan tidak aman untuk bermain, wasit dan panitia memiliki tanggung jawab untuk memastikan pertandingan dapat dilanjutkan dengan kondisi yang lebih baik.