JAKARTA – Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya Ajak Mahasiswa FEB UI Berkolaborasi dalam Sektor Ekonomi Kreatif. Beliau menekankan pentingnya ketahanan digital (digital resilience) dalam mendorong inovasi generasi muda di sektor yang terus berkembang ini.
Pernyataan tersebut disampaikannya dalam acara 16th SRD (Student Research Day) yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FEB UI, dengan tema “Digital Resilience: Igniting Youth Innovation in the Creative Economy.”
1. Kaitan Ekonomi Kreatif dan Generasi Muda
Dalam kesempatan tersebut, Teuku Riefky mengapresiasi antusiasme yang tinggi dari para mahasiswa FEB UI yang berpartisipasi dalam kegiatan ini, khususnya di bidang ekonomi kreatif. Ia juga menekankan bahwa sektor ekonomi kreatif memiliki hubungan yang sangat erat dengan generasi muda, yang merupakan kekuatan utama dalam mendorong inovasi.
“Kami terus diarahkan oleh Bapak Presiden Prabowo untuk merangkul anak-anak muda yang memiliki potensi besar dalam menciptakan lapangan kerja berkualitas, terutama di industri kreatif Indonesia,” ujar Teuku Riefky.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor ekonomi kreatif telah menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam 10 tahun terakhir, baik dalam hal jumlah tenaga kerja, kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), maupun ekspor. Hal ini membuktikan bahwa sektor ini memiliki potensi besar sebagai mesin penggerak ekonomi nasional.
2. Ekonomi Kreatif Sebagai Solusi Lapangan Kerja
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa sektor ekonomi kreatif telah menjadi solusi penting dalam menciptakan lapangan kerja, khususnya bagi generasi muda. Jumlah tenaga kerja di sektor ini telah meningkat dari 19,39 juta orang pada 2020 menjadi 26,47 juta orang saat ini, dengan mayoritas berasal dari kalangan muda. Peningkatan ini sejalan dengan Asta Cita ke-3 Presiden Prabowo, yakni menciptakan lapangan kerja berkualitas bagi tenaga kerja muda.
Di tengah era digitalisasi, Teuku Riefky menyoroti bahwa ketahanan digital menjadi salah satu faktor kunci dalam mendukung perkembangan ekonomi kreatif. Beliau mengungkapkan tiga pilar utama ketahanan digital, yaitu Adaptasi Teknologi, Akses ke Pasar Global, dan Keamanan Digital.
Pemerintah juga terus mendorong literasi digital, peningkatan kesiapan sumber daya manusia (SDM), serta penguatan infrastruktur dan regulasi agar Indonesia memiliki ekosistem ekonomi kreatif yang tangguh dan mampu bersaing di tingkat global.
Berdasarkan capaian 10 tahun terakhir, sektor ekonomi kreatif telah berkontribusi sebesar 89% dalam penciptaan lapangan kerja, 119% dalam nilai tambah ekonomi, dan 67% dalam nilai ekspor. Hal ini semakin menegaskan bahwa sektor ekonomi kreatif merupakan mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional.
“Kita harus memastikan ekonomi kreatif Indonesia tidak hanya berkembang di dalam negeri, tetapi juga mampu mendunia,” tambahnya.
3. Pembelajaran untuk Mahasiswa
Wakil Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), Arief Wibisono Lubis, juga mengapresiasi kehadiran Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya. Ia menyatakan bahwa FEB UI, sebagai pusat pembelajaran ekonomi dan bisnis terkemuka di Indonesia, memiliki komitmen kuat dalam mendukung pertumbuhan sektor ekonomi kreatif dan pembangunan nasional.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, yang telah meluangkan waktu untuk berbagi wawasan mengenai ekonomi kreatif. Tema yang diangkat sangat relevan dengan perkembangan ekonomi saat ini, terutama bagi generasi muda yang menjadi motor utama sektor ekonomi kreatif,” ujar Arief Wibisono Lubis.
Sementara itu, Ketua Divisi Event The 16th SRD BEM FEB UI 2025, Kalya Salsabila Arizya, berharap bahwa semangat yang diberikan oleh Menteri Teuku Riefky Harsya dapat menjadi dorongan bagi generasi muda untuk terus berkarya dan berkontribusi dalam membangun ekosistem ekonomi kreatif yang semakin maju dan berdaya saing global.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Menteri Ekonomi Kreatif yang telah meluangkan waktu untuk berbagi wawasan dan inspirasi. Materi yang beliau sampaikan tidak hanya memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang ekonomi kreatif, tetapi juga memotivasi kami, para mahasiswa, untuk berperan aktif dalam mendorong inovasi dan perkembangan sektor ini di Indonesia,” ujarnya.