Tarif impor yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, bukan hanya tantangan diplomatik biasa. Menurut Rhenald Kasali, akademisi dan praktisi bisnis, Indonesia perlu menyusun strategi yang lebih dalam dari sekadar bernegosiasi di meja perundingan. Dalam menghadapi tekanan tarif impor, Indonesia harus menata ulang strategi domestik untuk memperkuat daya saing dan membuka kembali peluang perdagangan dengan AS.
Isi Artikel (Perbaikan dan Penataan):
-
Strategi Negosiasi yang Lebih Dari Sekadar Diplomasi Rhenald Kasali menekankan bahwa solusi untuk menghadapi tarif impor Trump bukan hanya soal mengirimkan delegasi untuk bernegosiasi. Sebaliknya, Indonesia perlu memiliki tim yang solid dan strategi yang matang. Fokus utama adalah melakukan reformasi dalam negeri dan menawarkan nilai tambah yang menarik bagi Amerika Serikat.
-
Langkah 1: Siapkan Tawarannya dengan Tepat Langkah pertama dalam negosiasi adalah mengetahui apa yang ingin dicapai. Indonesia perlu memastikan bahwa permintaan untuk penurunan tarif ekspor dapat diterima dengan memberikan penawaran yang konkret. Hal ini mencakup nilai tambah yang bisa diberikan Indonesia dalam hubungan perdagangan dengan AS.
-
Langkah 2: Akses Pasar Dalam Negeri Sebagai Kartu Tawar Sebagai pasar besar bagi produk pertanian AS seperti kedelai, gandum, dan jagung, Indonesia bisa memanfaatkan posisi ini sebagai bargaining chip. Komitmen Indonesia untuk mengimpor produk AS lebih banyak bisa menunjukkan keseriusan dalam memperbaiki hubungan dagang.
-
Langkah 3: Belanja Pemerintah yang Mengarah ke AS Pembelian alat kesehatan yang dikelola pemerintah bisa diarahkan pada produk AS, terutama jika kualitas dan teknologi produk tersebut lebih unggul. Kebijakan seperti ini akan memperkuat posisi Indonesia dalam negosiasi.
-
Langkah 4: Alihkan Impor Migas dari Timur Tengah ke Amerika Indonesia telah lama mengimpor minyak dari negara-negara seperti Arab Saudi. Dengan meningkatnya produksi migas di AS, Indonesia memiliki peluang strategis untuk mengalihkan sebagian impor migas dari Timur Tengah ke Amerika, yang bisa membawa keuntungan jangka panjang.
-
Langkah 5: Penyelesaian Masalah Domestik Sebelum menghadapi tantangan dari luar, Indonesia harus memperbaiki hambatan-hambatan internal, seperti birokrasi yang berbelit-belit, peraturan impor yang rumit, dan kebijakan investasi yang tidak ramah. Peningkatan sistem regulasi domestik adalah langkah pertama yang penting agar Indonesia lebih siap menghadapi kebijakan proteksionis.
Kesimpulan: Solusi untuk menghadapi tekanan tarif Trump bukanlah langkah reaktif, melainkan upaya struktural yang membutuhkan perbaikan dalam kebijakan domestik, koordinasi tim yang baik, serta strategi negosiasi yang jelas. Indonesia harus mengambil langkah-langkah reformasi yang menyeluruh untuk memperkuat daya saing dan menciptakan hubungan perdagangan yang lebih baik dengan negara besar seperti AS.